BEST COUPLE

Sabtu, 17 September 2011

ALL ABOUT LOVE: Sinopsis Paradise Ranch Episode 13 Part 1

Akhirnya Dong Joo dan Ayah Jin Young pun bertemu. Dan itu adalah pertemuan pertama mereka. Ayah Jin Young ternyata sudah mengetahui Dong Joo yang pernah menikah dan bercerai. Ia tidak menyukai Dong Joo menjalin hubungan dengan putrinya dan meminta Dong Joo meninggalkan Jin Young. Jika Dong Joo tetap bersikeras untuk tetap berhubungan dengan Jin Young maka Ayah Jin Young akan bertindak dan akan melibatkan orang-orang di sekitar Dong Joo. Tentu saja permintaan Ayah Jin Young itu membuat Dong Joo kaget. Dong Joo pamit dan segera beranjak dari kursinya... Namun Ayah Jin Young menahannya dan menyuruhnya untuk tetap duduk.
Da Ji dan Dae Eun makan bersama. Dae Eun mengomel pada Da Ji karena membiarkan Kakak Ipar (Dong Joo) meninggalkan rumah. Mendengar Dae Eun menyebut Dong Joo dengan sebutan Kakak Ipar, Da Ji sangat kesal.
”Kakak Ipar apa?? Jangan mengatakan hal yang tak berguna seperti itu lagi dan cepat makan saja makananmu! Orang itu setiap hari hanya bisa mengomel. Dia tidak ada disini membuatku tenang.”
Dae Eun melihat sup telur yang merupakan makanan favorit Dong Joo kemudian berkata, ”Makanan ini... di antara kita berdua tidak seorang pun yang menyukai ini. Jadi kau memasak untuk siapa?!”
Da Ji dengan cepat menjawab, ”Aku sangat menyukai sup telur. Aku ingin memakannya dengan bubur makanya memasak ini!”
Dae Eun berkata, ”Makanlah sepuasmu. Kau selalu saja marah-marah dan bahkan mengusirnya dari rumah.”
Mendengar itu Da Ji sangat marah, ”Dia sendiri yang ingin pergi! Apa kau pikir aku ini mengusirnya?” (Da Ji lalu mengumpat Dong Joo) “ Dasar laki-laki pembawa sial. Aku dan Kau benar-benar tidak cocok!!”
Da Ji mengambil jatah makanan Dong Joo kemudian memakannya. Dae Eun tidak bisa berkata apa-apa lagi melihat sikap Da Ji itu.

Kembali ke Dong Joo dan Ayah Jin Young....

Ayah Jin Young menegaskan lagi agar Dong Joo tidak berhubungan lagi dengan putrinya.
Dong Joo lalu berkata dengan dingin, “Jika orang tua mengatakan BERTEMU maka harus bertemu. Jika mengatakan JANGAN bertemu maka tidak boleh bertemu. Kau sudah tau hubungan kami... Namun aku bukanlah orang yang penurut begitu saja. Aku sering tidak mau mendengar apa yang dikatakan orang tua hingga Ayah-ku mengirimku ke Pulau Jeju. Mohon jangan mengontrol Jin Young lagi karena dia bukanlah pencuri. Demi nama anakmu, mohon jangan ikut campur urusannya. Baik atau buruk maka harus dicoba dulu baru bisa tau hasilnya. Bukankah Direktur (Ayah Jin Young) pernah menulis buku itu ‘Hasil yang belum diketahui’ ?”

Perkataan Dong Joo itu membuat Ayah Jin Young kesal karena ia merasa di gurui oleh Dong Joo.
Dong Joo berkata lagi, “Aku dengar Direktur adalah orang yang sangat menakutkan. Aku berharap kau bukanlah orang yang seperti itu. Jika kau tetap seperti itu maka Jin Young benar-benar akan sedih.”
Dong Joo lalu pamit dan beranjak meninggalkan Ayah Jin Young. Ayah Jin Young kesal dan melampiaskan kemarahannya itu dengan memecat koki restoran itu.

Dong Joo keluar dari Restoran itu dan langsung terduduk karena tadi ia begitu tegang menghadapi Ayah Jin Young.
“Aku begitu tegang sampai ingin buang air kecil di celana...”

Yun Ho masuk ke kamar...
Ia kaget mendapati Mil Hye yang baru selesai mandi dan hanya menggunakan handuk kimono. Ia pun langsung membalikkan badannya dan meminta maaf. Namun Mil Hye berkata mereka adalah suami istri dan itu bukanlah hal yang salah jika Yun Ho melihatnya seperti itu. Yun Ho hanya terdiam. 

Yun Ho dan Mil Hye sarapan bersama. Mil Hye mengatakan bahwa ia tidak suka memasak,jadi ia hanya bisa memesan makanan. Mil Hye memutuskan untuk menjadi dirinya sendiri. Mil Hye pun mengomentari cara berpakaian Yun Ho dan memutuskan untuk memilihkan kemeja  dan dasi untuk Yun Ho. Yun Ho senang karena ia melihat Mil Hye sudah kembali seperti Mil Hye yang dulu lagi.

Dong Joo menemui Jin Young di ruang kerjanya di Resort. Mereka pun mengobrol dan sesaat HP Jin Young berdering yang ternyata itu adalah panggilan dari Ayahnya.
Jin Young mematikan HP nya kemudian berkata, ”Ayahku terus saja menelponku. Aku sudah memberitahunya bahwa kita sedang pacaran. Ayahku pasti membuatmu merasa tidak nyaman, apa itu tidak apa-apa?”

Dong Joo tersenyum, ”Kau tahu, dulu Ayahku juga sering menyulitkanku. Jadi, ini bukanlah masalah untukku.”
Jin Young bertanya, ”Apakah kau tidak bekerja di Restoran bir hari ini?”
”Aku sudah pergi dari sana. Untuk sementara ini aku akan tinggal bersama Assisten Lee. Mengapa melihatku seperti itu?”
Jin Young senang mendengar itu. Ia langsung mencium pipi Dong Joo.
”Terima kasih karena kau tidak membiarkanku menunggumu sebulan lagi.”

Da Ji masuk ke kamar Ayahnya yang dulu ditempati oleh Dong Joo.
 Ia menggerutu kesal, “Dulu dia bilang dia tidak ada tempat lain lagi untuk ditinggali hingga memaksa tinggal di sini. Ya... Baiklah, tanpamu di sini aku tidak perlu mencuci baju dan membersihkan kamar. Aku sangat senang...!!”
Da Ji lalu berbaring di lantai kamar itu dan berkata sendiri, “Wah kamar ini sangat luas... Nyaman sekali!!”
Kemudian Da Ji duduk... menghela nafas... (ternyata ia merasa kehilangan....)

Dong Joo ternyata menginap di tempat Assisten Lee. Assisten Lee kesal melihat Dong Joo mengambil alih tempat tidurnya sedangkan ia sendiri harus rela tidur di sofa. Dong Joo mengatakan bahwa ia akan tinggal bersama Assisten Lee untuk beberapa hari dan itu membuat Assisten Lee tidak ikhlas. Dong Joo melarang Assisten Lee memberitahu Kakek dan Ayahnya kalau saat ini ia sedang mengungsi ke tempat tinggal Assisten Lee.
Assisten Lee pasrah... dan berkata, ”Aku akan menutup mulutku rapat-rapat. Tapi jika kau ingin mendapatkan surat persetujuan, bukankah tinggal di peternakan itu adalah hal yang tepat.”
Dong Joo menjawab, ”Kenapa harus aku yang melakukan itu? Lee Da Ji lah yang harus mendapatkan surat itu.”

Dong Joo datang menemui Jin Young di tempat kerjanya dan berniat mengajaknya nonton. Namun ternyata Jin Young tidak bisa pergi karena hari itu ia sangat sibuk. Ia berjanji besok akan pergi bersama Dong Joo. Jin Young melanjutkan pekerjaannya dan meinggalkan Dong Joo yang terlihat setengah patah hati (wkwkwkwkwkk...)

Dong Joo pun pergi dan berjalan di lorong ruangan Resort. Ia melihat tutup botol dilantai kemudian menendang-nendangnya seperti bermain bola (wah... kayak Park Ji Sung hahahaha...). Saat ia tengah asyik menendang tutup botol itu, dua orang karyawan Resort lewat. Dong Joo pun berhenti menendangnya dan terlihat malu karena kedua karyawan itu tertawa melihat tingkah Dong Joo itu.
Dong Joo berjalan pelan sambil bergumam sendiri, “Da Ji pasti belum bisa bekerja di Restoran untuk sementara waktu ini... Ah.. ada apa denganku ini, kenapa memikirkannya!”

Tiba-tiba HP Dong Joo berdering dan itu panggilan dari Da Ji.
“Walaupun kau dan aku bertengkar... Apakah kau tidak tau apa yang harusnya kau lakukan? Tamu disini sangat ramai! Apa kau tetap tidak akan datang ke sini?”
Dong Joo menjawab ketus, “Aku tidak akan kesana. Sampai mati pun aku tidak akan kesana! Jadi jangan memintaku datang lagi. Mengerti!!”
Dong Joo lalu mematikan HP nya begitu saja kemudian menggerutu kesal, ”Dia itu siapa? Menyuruh aku sesuka hatinya.”

Pengunjung Restoran banyak sekali sehingga mereka kewalahan melayani tamu. Da Ji hanya bisa membantu yang ringan-ringan saja karena tangannya masih terluka. Da Ji sangat kesal karena Dong Joo tidak datang membantu mereka.

Da Ji sedang mencuci rambutnya di kamar mandi. Ia sangat kesulitan mencuci rambutnya itu karena tangan yang satu masih cedera. Tiba-tiba Da Ji teringat saat Dong Joo membantunya mencuci rambut. Ia tersenyum... Namun sesaat ia sadar.
“Kenapa aku tersenyum? Apa yang membuatku senyummu? Aku sudah gila!!”

Dae Eun tiba-tiba masuk ke kamar mandi itu dan ia mengatakan saat ini Da Ji kelihatan sangat merindukan Dong Joo. Tentu saja Da Ji marah..... Ia menyangkal dan tidak terima dikatakan merindukan Dong Joo. Da Ji lalu memohon pada Dae Eun agar membantunya mencuci rambut. Dae Eun mau membantunya tapi dengan syarat Da Ji harus membayarnya. Da Ji mengomel mendengar permintaan adiknya itu. Dan tanpa peduli Dae Eun langsung keluar dari kamar mandi itu tanpa membantu Da Ji. 

Dae Eun keluar dari kamar mandi dan mendapati HP Da Ji terletak di atas meja ruang tengah.  Dae Eun tersenyum dan mendapat ide untuk mengirimi Dong Joo SMS.

Dong Joo sedang mengeringkan kaus kakinya menggunakan hair dryer. Tiba-tiba HP nya berbunyi. Dong Joo langsung melihatnya dan terkejut karena itu SMS dari Da Ji.
“Apa kau makan dengan baik?”
Dong Joo menggerutu kesal, ”Aku tentu saja makan dengan baik! Untuk apa bertanya??”
Sesaat pesan kedua masuk, ”Aku yang salah... Ayo kita bertemu...”
Dong Joo tentu saja kaget dan heran melihat SMS dari Da Ji yang terlihat care pada Dong Joo.

Da Ji keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil HP nya di meja. Da Ji kaget melihat SMS dari Dong Joo yang memintanya bertemu di ruangannya sebelum  jam 11. 

Dong Joo pun menunggu Da Ji di ruangannya. Ia kesal karena Da Ji belum juga datang-datang. Ketika ia mendengar langkah kaki seseorang masuk ke ruangannya Dong Joo sok sibuk karena ia mengira yang datang itu adalah Da Ji padahal yang datang itu Jin Young.
“Aku sangat sibuk, cepat katakan dengan singkat apa yang ingin kau katakan!”
Jin Young kaget, “Oh.. benarkah? Harusnya aku menelponmu dulu.”
Dong Joo pun kaget karena yang datang itu Jin Young, “Jin Young Ah...”
“Kau teruskan saja pekerjaanmu. Aku baru saja selesai menghadiri rapat dan ingin sekali menemuimu.”
”Ah... Tidak... Aku sama sekali tidak sibuk.”

Akhirnya Dong Joo dan Jin Young pergi keluar bersama. Jin Young merangkul lengan Dong Joo saat berjalan bersama di lorong ruangan Resort. Jin Young mengatakan hal-hal yang ingin ia lakukan bersama Dong Joo.

Jam 11.28....
Da Ji masih menunggu di ruangan Dong Joo. Ia kesal karena Dong Joo tidak kunjung datang.
”Apa ini lucu? Mengapa mengirim pesan pada orang sibuk sepertiku dan menyuruhku menunggu seperti ini!!”
Tiba-tiba HP Da Ji berdering dan itu panggilan Tuan Yang. Da Ji kaget mendengar perkataan Tuan Yang.

Mil Hye sedang menggambar design baju dan wajahnya terlihat sedikit kusut. Yun Ho menghampirinya dan mengajaknya keluar untuk makan siang bersama agar Mil Hye tidak terlalu kusut dan bisa mendapatkan ide baru tentang design bajunya. Perhatian Yun Ho itu membuat Mil Hye bingung, “Ternyata kau bisa mengatakan hal-hal seperti ini juga. Bahkan kau pun mengkhawatirkan makan siangku. Dulu kau bukanlah orang yang seperti ini. Sejak berpacaran dengannya kau sudah berubah menjadi orang yang baru.”

Yun Ho tersenyum, “Ini sebuah pujian atau apa?”
“Aku kesal padamu. Apakah dulu kau sering menemaninya jalan-jalan?”
Mendengar itu Yun Ho sedikit terkejut.
Mil Hye berkata lagi sambil tersenyum, ”Aku juga ingin jalan-jalan bersamamu.”
Yun Ho pun tersenyum...

Da Ji berusaha menghalangi jalan Tuan Yang karena Tuan Yang berniat menemui Yun Ho untuk meminta bayaran atas Paulist. Da Ji memohon agar Tuan Yang jangan menemui Yun Ho dan  ia berjanji akan membuat Paulist berjalan lagi. 

Saat Da Ji masih berusaha menahan Tuan Yang, tiba-tiba Yun Ho dan Mil Hye keluar dari kamar. Da Ji kaget. Tuan Yang langsung saja menagih uang kuda yang pernah Yun Ho janjikan dulu. Yun Ho pun mengajak Tuan Yang ke kamarnya untuk membicaran masalah itu, namun dengan cepat Da Ji melarangnya. Da Ji pun berusaha menjelaskan kondisi Paulist kepada Tuan Yang untuk membuat Tuan yang tenang. Tuan Yang tetap tidak terima. Da Ji pun sangat kesal dan langsung membentak Tuan Yang di depan Yun Ho dan Mil Hye.
“Seharusnya kita mencari tau dulu kenapa kuda Ahjussi itu tidak bisa berlari!! Tiap hari Ahjussi hanya memikirkan uang.... uang... dan uang! Kuda itu juga tau apa yang dipikirkan pemiliknya. Biar bagaimana pun kau harus menjaga kuda itu Ahjussi. Kalau Ahjussi tetap tidak mau mendengarkan perkataanku maka aku tidak ingin melihat Ahjussi lagi selamanya!!”

Tuan Yang kaget, “Hei... Kau mengancamku?”
Da Ji lalu pamit pada Yun Ho dan Mil Hye... kemudian mengajak Tuan Yang pulang. Tuan Yang pun terpaksa pergi dengan kesal. Yun Ho dan Mil Hye hanya menatap kepergian mereka tanpa mengatakan sepatah kata pun. 

Jam 2:49...
Ternyata Dong Joo masih menunggu kedatangan Da Ji di ruangannya. Ia sangat kesal karena Da Ji tidak muncul-muncul.
Ia menggerutu kesal, “Apa dia mempermainkanku? Dia yang mengirimiku SMS lalu mengapa sampai sekarang ia belum datang juga?”

Di peternakan...

Da Ji masih berusaha membuat Paulist berjalan dengan memberikannya wortel namun masih nihil. Da Ji sangat kecewa. Dong Joo datang ke peternakan dan melihat usaha Da Ji itu.
“Benar-benar..... Apa kau pikir Paulist itu kau yang sangat suka diberi makanan?”
Da Ji kaget melihat kedatangan Dong Joo, ”Mengapa kau datang kemari?”
”Bukankah ada yang ingin kau katakan padaku?”
Da Ji bingung, ”Kapan?”
”Tadi pagi kau mengirimiku SMS!”
Da Ji kaget, ”Kaulah yang pertama mengirimiku SMS. Kau memintaku datang menemuimu di Resort.”
Dong Joo kesal, ”Kau sudah gila. Bukankah kau yang bilang ada yang ingin kau katakan padaku makanya aku menyuruhmu datang ke Resort.”

Dong Joo lalu mengeluarkan HP nya dan menunjukkan SMS itu pada Da Ji. Tentu saja Da Ji tidak terima karena ia merasa tidak pernah mengirimi Dong Joo SMS.
”Bukan aku yang mengirim SMS ini. Baiklah anggap saja aku yang mengirimnya lalu kenapa kau membuatku menunggu dan kau pergi entah kemana?”
Dong Joo bingung, ”Itu... tiba-tiba... Ah sudahlah, sekarang aku sudah datang kemari!”

Ternyata Ahjumma dan Ahjussi melihat adu mulut antara Da Ji dan Dong Joo itu.
Ahjumma bertanya, “Kalian berdua sedang bertengkar karena cinta? Kalau kalian bertengkar maka perasaan kalian masing-masing semakin mendalam.”
Tentu saja Da Ji dan Dong Joo kaget mendengar itu dan terlihat salah tingkah. Ahjussi lalu meminta Dong Joo kembali bekerja di restoran. 

Yun Ho minum sendirian dan tampak memikirkan semua masalahnya. Mil Hye melihat itu lalu menghampirinya.
”Kau minum sendirian seperti ini karena kau merasa kesepian. Aku akan menemanimu. Aku sangat prihatin atas kejadian tadi. Jika kau bisa membantunya maka bantulah dia (Da Ji). Kau tau apa yang harus kau lakukan.”
”Terima kasih”, ucap Yun Ho.
Mil Hye tersenyum, ”Aku juga berterima kasih padamu.”

Dong Joo dan Ahjussi sedang berada di ruang pembuatan bir. Ahjussi mengaduk-aduk bir sedangkan Dong Joo hanya melihat saja. Ahjussi mengatakan selama Dong Joo tidak bekerja, Da Ji lah yang mengambil alih pekerjaan Dong Joo. Ahjussi meminta Dong Joo kembali bekerja. Dong Joo menolak karena ia tidak ingin ditindas Ahjussi lagi.
Ahjussi berkata, “Aku menindasmu hanya jika aku merasa bosan. Tanganku sakit... Ini kau saja yang mengaduknya lagi.”
Dong Joo pun terpaksa mengaduk bir itu. 

Ahjussi meminta Da Ji mengawasi Dong Joo.
“Aduk yang benar dan harus rata”, perintah Da Ji.
Dong Joo kesal, “Aku sudah melakukannya!”
“SMS itu, bukan aku yang mengirimnya tapi Dae Eun.”
“Aku tau.”
“Itu.. Kau bilang kau tidak ada tempat tinggal, dimana sekarang kau tinggal? Apakah kau tinggal bersama Jin Young?”
Dong Joo menatap Da Ji kesal.

Da Ji dengan cepat berkata, ”Aku tidak ada maksud lain. Itu karena Direktur (Dong Joo) belum menikah, jadi mungkin saja kau bisa tinggal bersama kekasihmu. Apa kata orang nanti jika melihat itu.”
Dong Joo berkata dengan ketus, “Lalu bagaimana jika aku tinggal bersama mantan istriku? Apa itu benar?”
“Maksudku....”
Dong Joo dengan cepat berkata lagi, “Aku tidur di sofa ruanganku. Tidur meringkuk, punggungku terasa seperti akan patah. Akhirnya aku membicarakan kehidupan pribadiku padamu. Kau selalu ingin tau urusan pribadiku. Kau sendiri berhubungan dengan pria beristri dan masih keluar bersamanya pada malam hari.”
”Bukan seperti itu. Beberapa hari lagi Ahjussi akan pergi. Jika bertemu dia saat aku sedang melakukan kerja sambilan di peternakan, itu  membuatku tidak nyaman. Lebih baik melihatnya secara diam-diam saja agar dia tidak melihatku. Bukankah kau pernah mengatakan padaku. ’ kita jangan bertemu lagi’.”

Da Ji lalu menawarkan bantuan untuk menggantikan Dong Joo mengaduk bir. Dong Joo menolak. Dong Joo lalu menanyakan kapan perban lengan Da Ji dilepas. Da Ji menjawab minggu depan. Dong Joo memberi saran walaupun perban tangan Da Ji nanti sudah dilepas, Da Ji jangan mengangkat barang-barang yang berat. Da Ji lalu meminta Dong Joo untuk kembali ke rumah saja. Dong Joo kembali menolak karena jika dia kembali ke rumah, Da Ji pasti akan mengomelinya lagi.
Da Ji berkata, ”Aku tidak akan mengomelimu lagi. Pulanglah... jangan menyusahkan dirimu sendiri.”
Dong Joo tertegun mendengar ucapan Da Ji itu....
(Hm... apakah Dong Joo akan kembali ke rumah Da Ji....??

Bersambung ke Sinopsis Paradise Ranch Episode 13 Part 2

1 komentar: