BEST COUPLE

Sabtu, 10 September 2011

ALL ABOUT LOVE: Sinopsis Paradise Ranch Episode 12 Part 2

Dong Joo berusaha mengendalikan perasaannya. Karena perasaannya tak menentu, ia pun berhenti mengeringkan rambut Da Ji.... dan akhirnya meminta Da Ji mengeringkan rambutnya sendiri lalu berniat pergi. Tiba-tiba Ahjumma datang menyapa mereka dan mengatakan Da Ji dan Dong Joo terlihat dekat lagi. Da Ji dengan cepat mengelak...
”Bukan seperti yang Ahjumma pikirkan....”

Dong Joo baru keluar dari kamar mandi dan mendapati Da Ji keluar dari kamarnya. Ternyata Da Ji mengambil bingkisan baju kaos hitam yang pernah Da Ji berikan pada Dong Joo agar bisa ditukar lagi.
“Bagaimana bisa dikembalikan karena kau sudah lama membelinya?” tanya Dong Joo.
“Tidak masalah karena baju ini tidak pernah dipakai. Kau hanya menggantungnya tanpa pernah memakainya”, jawab Da Ji.

Dong Joo lalu mengambil bingkisan itu dari tangan Da Ji dan membongkar rahasianya...
”Ini.... Aku sudah pernah memakainya.”
”Kau pernah memakainya?Kapan?”
”Aku memakainya di hari pertama Kau memberikannya padaku. Puas....”
Da Ji tersenyum lalu mengalihkan pembicaraan, ”Ah... Dae Eun akan pulang terlambat hari ini.” Kemudian Da Ji meninggalkan Dong Joo yang masih terlihat sok JAIM.

Diam-diam Dae Eun sedang melihat Assisten Yun Ho yang sedang mengobrol dengan Assisten Lee di Resort. Ia menyesali kenapa Assisten Baek harus menjadi Assistennya Yun Ho yang telah menyakiti Kakaknya. Dae Eun memotret Assisten Baek namun Assisten Baek ternyata sadar ada yang memotretnya. Dae Eun pun segera bersembunyi...

Assisten Baek secara diam-diam menghampiri Dae Eun hingga membuat Dae Eun kaget.
“Sampai kapan Kau akan disini? Bukankah kau pelajar SMA? Jangan seperti ini lagi Pelajar.”
Dae Eun berkata, ”Namaku bukan Pelajar tapi Lee Dae Eun. Lee-Dae-Eun! Aku hanya ingin melihatmu sebentar, apa tidak boleh? Aku sangat menyukaimu, Ahjussi. Aku tidak ingin melukai hati Unnie, makanya aku hanya ingin melihatmu sebentar, apa tidak boleh? Melihat bukan tindakan kejahatan. Walaupun Kau melarangku... aku akan tetap melakukannya!!”

Mil Hye sedang menelpon Yun Ho sambil mencari resep makanan di laptop di kamar Yun Ho. Mil Hye ingin memasak untuk Yun Ho. Setelah selesai menelpon, Mil Hye membuka laci meja Yun Ho untuk mengambil kertas dan pen. Namun tanpa sengaja ia mengambil buku sketsa yang berisi sketsa-sketsa wajah Da Ji. Mil Hye terdiam...

Dengan lengan yang masih terluka, Da Ji tetap bekerja di Restoran. Dong Joo yang melihatnya bekerja segera menghampiri dan membantunya. Ternyata Dong Joo memakai kaos hitam yang dibelikan Da Ji. Da Ji tentu saja senang melihatnya. Dong Joo bertanya pada Da Ji kenapa Da Ji datang bekerja padahal lengannya masih belum sembuh. Ahjussi dan Ahjumma memperhatikan kedekatan mereka.

Ahjumma berkata, “Biarkan Dong Joo saja yang melakukannya. Dia sangat mengkhawatirkanmu makanya dia tidak bisa pergi dari sisimu.”
Da Ji dan Dong Joo jadi salah tingkah.
“Aku tidak ingin mendengarkan kata-kata itu lagi. Aku hanya membantu Da Ji hingga ia bisa kembali bekerja”, elak Dong Joo.
Ahjussi tersenyum lalu meminta Dong Joo agar nanti membantunya di ruang fermentasi bir.

Mil Hye dan Yun Ho sedang makan malam bersama. Yun Ho memuji masakan Mil Hye dan bertanya apakah Mil Hye tidak apa-apa makan larut malam karena ia seorang model. 
Mil Hye lalu berkata, ”Dulu kau pernah bilang tidak ingin makan sendirian. Kau sudah berusaha keras saat bersamaku, tentu aku juga harus berusaha.”
”Apakah Kau ingin pergi liburan?” tanya Yun Ho.
Mil Hye balik bertanya dengan dingin, ”Pergi sendirian? Apakah kau tidak nyaman jika aku di sisimu?”
”Aku hanya takut kau merasa bosan”, jelas Yun Ho.

Mil Hye dengan cepat bertanya, ”Kapan kita bisa tidur bersama? Maaf... Tidak harusnya aku mengatakan itu.”
”Berikan aku lebih banyak waktu lagi”, jawab Yu Ho.
”Aku tau kau sangat berusaha dan bersikap seolah-olah semuanya baik-baik saja. Aku jadi merasa sangat bersalah padamu.”

Yun Ho berkata pelan, ”Tidak muda menemukan gadis seperti DIA. Aku tidak memaksakan diriku untuk kembali ke sisimu. Ketika aku memutuskan untuk kembali padamu, itu bukan berarti perasaanku padanya hilang begitu saja. Maaf... berikan aku lebih banyak waktu lagi.”
Mil Hye terdiam mendengar kata-kata Yun Ho.

Di Restoran bir Ahjumma....
Dong Joo merebut segelas bir yang akan diminum oleh Da Ji. Da Ji beralasan jika tidak minum bir ia akan susah tidur. Dong Joo pun terpaksa mengembalikan bir itu pada Da Ji. Dong Joo dan Da Ji duduk disebuah kursi, dan mereka pun mengobrol....

Da Ji angkat bicara, “Semakin hari semua semakin terasa baik. Apakah itu cinta ataupun perpisahan... Seberapa kerasnya pun aku mencoba... pada akhirnya selalu saja membuatku terluka. Dan aku tidak tau kenapa...”
Dong Joo menatap Da Ji, ”Walaupun kau memiliki perasaan padanya... Tidak di sangka kau masih bisa membicarakan cinta dan perpisahan di depan pria yang pernah menikah denganmu. Kau ini benar-benar memalukan! Bagaimana Kau bisa seperti itu?”

Da Ji tertawa, ”Benar juga...Bagaimana aku bisa sesantai ini di depanmu? Apakah karena Kau bisa membuat nyaman orang-orang disekitarmu? Terima kasih banyak karena kau telah datang kemari dan membantuku.”
Da Ji meminum bir nya lalu berkata lagi.
“Karena berkat kau di sisiku... mood ku pun kembali baik dan bisa kembali bersemangat.”
Dong Joo bertanya, ”Kau sedang memujiku atau apa?”

Da Ji tertawa lalu berkata, ”Apakah kau tidak merasa kita ini benar-benar lucu? Setelah kita menikah kita tidak punya kecocokan, setiap hari hanya bisa bertengkar.”
Dong Joo pun berkata, ”Kau benar... Dan terima kasih karena kau telah membantuku dalam banyak hal. Hingga mendapat pujian dari orang lain yang mengatakan aku bisa melakukan hal yang baik.”
Da Ji tersenyum, ”Kita cukup beruntung karena pertemuan kita kembali bukan merupakan hal yang buruk. Mengapa dulu kita sering bertengkar? Jika dulu kita bisa mengerti satu sama lain dan bisa saling menjaga satu sama lain......”

Ucapan Da Ji terpotong dan sadar... seharusnya ia tidak membicarakan masa lalu mereka lagi. Da Ji lalu berkata, ”Ah... aku sepertinya mabuk.. hingga membicarakan hal yang tak perlu di ungkit.”
Dong Joo lalu melanjutkan kata-kata Da Ji yang terpotong tadi, ”Jika seperti itu... maka kita tidak akan berpisah.”
Da Ji terdiam mendengar kata-kata Dong Joo itu. 

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Da Ji dan Dong Joo kaget dan dengan cepat bersembunyi di belakang tabung penyimpanan bir. Ternyata Ahjussi yang datang untuk memeriksa ruangan. Ahjussi melihat ke bawah cela-cela tabung penyimpanan bir dan mendapati kaki Da Ji dan Dong Joo yang saling berhadapan. Ahjussi pun pura-pura tidak melihat dan langsung pergi dengan mematikan lampu ruangan.

Begitu Ahjussi pergi, sesaat tubuh Da Ji dan Dong Joo saling berhadapan dalam kegelapan. Da Ji kemudian menjauhkan tubuhnya dari Dong Joo. Mereka pun terlihat sama-sama salah tingkah.
Da Ji berusaha mencairkan suasana, ”Dae Eun pasti panik mencari kita. Ayo kita pergi dari sini.”
”Kau duluan saja. Masih ada yang harus aku kerjakan di sini.”
Da Ji pun pergi duluan. Dong Joo menenangkan dirinya dengan bernafas lega. (ternyata Dong Joo deg-deg an hohohoho..)

Da Ji pun dengan cepat keluar dari Restoran dan bertanya pada dirinya sendiri kenapa jantungnya berdebar-debar. Tiba-tiba ia melihat Yun Ho sedang berdiri di depan Restoran. Mereka pun saling tersenyum.
“Tanganku di perban”, Da Ji angkat bicara.
Yun Ho melihat lengan Da Ji itu dan berkata, “Kau sangat beruntung.”

Yun Ho menatap Da Ji (dalam banget hehehe..) lalu tangannya ingin menyentuh wajah Da Ji namun gagal karena Dong Joo segera keluar. Dong Joo bertanya dengan dingin pada Yun Ho apa yang dilakukannya di depan Restoran. Dong Joo lalu menyuruh Da Ji masuk.
Dong Joo berkata ketus, “Kau sudahi lelucon ini! Apakah kau pikir DIA masih mudah untuk kau permainkan? Dulu aku sudah memperingatkanmu untuk tidak menganggunya lagi... Jika kau terus seperti ini maka jangan salahkan aku jika aku akan bertindak kasar padamu!!” (wow.. mantap...)

Ternyata Jin Young datang dan mendengar semua ucapan Dong Joo. Dong Joo menarik tangan Da Ji dan berniat membawanya pergi. Namun langkahnya terhenti karena melihat Jin Young hingga dengan cepat tangan Da Ji dilepaskannya. Jin Young terdiam sesaat kemudian menyapa Yun Ho. Semua terdiam karena canggung...., Yun Ho lalu mengajak Da Ji untuk minum teh bersama. Da Ji langsung setuju karena ia tidak ingin mengganggu Dong Joo dan Jin Young. Dong Joo terlihat tidak senang ketika Da Ji pergi bersama Yun Ho. 

Dong Joo mengantar Jin Young sampai depan kamarnya.  Jin Young bertanya kenapa akhir-akhir ini Dong Joo tidak menghubunginya. Namun Dong Joo tidak menjawab pertanyaan itu.
Dong Joo lalu berkata, ”Aku sangat marah melihat dia (Da Ji) dipermainkan seperti itu.”

Ji Young pun berkata, ”Meskipun aku tau apa yang kau katakan, tapi aku rasa itu tidak baik. Apakah kau begitu mengkhawatirkan Da Ji? Apakah kau ini penjaganya? Jika ini karena penyesalan atau karena rasa kasihan hingga kau menjaganya... Tapi aku tidak menyukai ini, Han Dong Joo. Aku bukanlah tipe wanita yang mau berlapang dada menerima ini semua. Apa kau tidak bisa keluar dari rumah itu? Apakah kau tinggal disana karena tidak ada pilihan lain?”
Dong Joo hanya terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun...., Jin Young menatap Dong Joo kemudian pergi meninggalkan Dong Joo

Sementara itu, Da Ji dan Yun Ho minum teh bersama di sebuah cafe... Mereka pun membicarakan kejadian di depan Resort tadi. Yun Ho lalu bertanya mengenai lengan Da Ji. Da Ji menjawab bahwa lengannya baik-baik saja. Ia mengatakan bahwa Dae Eun, Dong Joo dan semua keluarganya membantu pekerjaan Da Ji hingga ia merasa seperti seorang putri saja. Yun Ho tersenyum mendengar itu. Yun Ho mencium aroma alkohol dari Da Ji dan bertanya apakah Da Ji diizinkan minum oleh pihak rumah sakit. Da Ji kaget dan mengatakan bahwa ia hanya minum sedikit.

Yun Ho kembali tersenyum dan berkata, “Aku lega melihat kau baik-baik saja.”
Da Ji berkata, ”Aku juga. Aku suka saat melihat Ahjussi tersenyum... Mulai sekarang, saat kita bersama kita harus tersenyum seperti ini. Terakhir kali aku melihat Ahjussi tersenyum yaitu sebelum Ahjussi pergi beberapa waktu lalu. Demi masa-masa bahagia yang pernah kita lalui, aku berharap kita bisa bicara dengan nyaman seperti seorang teman.”
Yun Ho hanya tersenyum lalu mengangguk lemah.

Da Ji pulang ke rumah dan ternyata Dong Joo sudah menunggunya di ruang tengah. Dong Joo memarahi Da Ji karena Da Ji pergi bersama Yun Ho.
Da Ji pun balas marah, “Apakah aku ini tipe orang yang mudah ditipu dan mudah dipermainkan?”
Dong Joo berkata lagi, “Kata-kata ku beberapa waktu lalu tidak berarti apa-apa bagimu.”
“Ketika aku pergi bersamanya bukankah itu juga baik untukmu. Aku hanya ingin membiarkanmu dan Jin Young berbicara hingga tidak terjadi kesalahpahaman.”

Dong Joo kesal, “Apakah ini masuk akal?!”
“Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin membuatmu menjadi kekasih yang buruk di depan Jin Young! Waktu itu aku melihatmu seperti tidak tau harus bersikap bagaimana. Jin Young pun terlihat marah. Jadi apa yang harus aku lakukan? Makanya aku pergi dengan Ahjussi karena jika aku tetap tinggal, akan ada suasana yang canggung diantara kita!”
Dong Joo berkata dengan dingin, ”Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan dan tidak mengerti apa-apa sekarang!!”
Dong Joo lalu pergi keluar rumah begitu saja. 

Dong Joo pergi keluar rumah dan memikirkan semua yang terjadi di dalam mobilnya. 

Pagi hari...
Jin Young sedang berkeliling Resort dan melihat Dong Joo tertidur di dalam mobilnya.

Dong Joo akhirnya masuk ke kamar Jin Young dan minum teh bersama. Jin Young bertanya dimana rencananya Dong Joo akan tinggal. Dong Joo menjawab ia belum bisa pindah sebelum mendapatkan semua surat persetujuan masyarakat demi menyelamatkan peternakan Da Ji. Dong Joo ingin membantu Da Ji. Jin Young lalu memberikan waktu 1 bulan pada Dong Joo untuk membantu Da Ji. 

Dong Joo masuk ke ruangannya. Ia kaget melihat Da Ji duduk di kursinya. Ternyata Da Ji datang karena membawakan Dong Joo baju ganti.
Dong Joo berkata dengan dingin, “Apakah aku menyuruhmu membawakanku baju ganti?”
“Kau meninggalkan rumah begitu saja. Jika kau berani seperti ini lagi maka aku akan mengusirmu!”
Da Ji memberikan kantong pakaian pada Dong Joo kemudian pergi.
”Hei.. Kau mau kemana, kita harus menghadiri rapat kompetisi pacuan kuda?” tanya Dong Joo.
Da Ji menjawab, ”Aku akan menghadiri rapat itu!”

Da Ji dan Yun Ho membagikan bahan rapat di setiap meja. Da Ji berterima kasih pada Yun Ho karena membantunya. Yun Ho mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Da Ji. Namun tangan kanan Da Ji masih terluka hingga Yun Ho mengulurkan tangan kirinya.
Yun Ho berkata, “Teman harus saling membantu. Bukankah kau yang mengatakan kita adalah teman. Biasanya aku tidak berteman dengan seorang wanita. Kau adalah satu-satunya teman wanitaku.”
Merekapun saling berjabat tangan. Dong Joo melihat kearah mereka dengan tatapan tidak senang. Yun Ho dan Da Ji kaget melihat Dong Joo. Dong Joo terlihat marah dan langsung keluar dari ruangan itu.

Dong Joo masuk ke dalam lift dan Yun Ho pun masuk ke lift yang sama. Melihat itu Dong Joo pun dengan cepat keluar dari lift itu. Yun Ho menahannya....
”Aku tau hubungan kita terlalu canggung. Namun dalam perusahaan kau tidak boleh mencampurkan urusan pribadimu dengan urusan pekerjaan.”
Yun Ho keluar dari lift itu juga dan menghampiri Dong Joo.
Yun Ho berkata lagi, ”Sudah 2 minggu sejak kedatanganku kembali. Banyak hal yang ingin aku diskusikan denganmu Direktur Han. Tapi kau tak pernah menghadiri rapat. Apakah kau punya waktu hari ini?”
Dong Joo menjawab dingin, ”Bicara denganmu secara langsung seperti ini membuatku tidak nyaman.”
Yun Ho tersenyum, ”Han Dong Joo berapa lama aku harus menahan diri dengan sikapmu yang seperti ini?”

Dong Joo berkata, ”Ah.. Mitra bisnis.. Benar kita adalah mitra bisnis. Maaf... Tapi apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku bersikap baik pada orang yang mengacaukan  kehidupan pribadiku. Aku tidak bisa bersikap seperti itu!”
Dong Joo melangkahkan kakinya namun lagi-lagi di cegah oleh Yun Ho dengan ucapannya.
”Apakah Kau bersikap seperti ini padaku karena Lee Da Ji? Aku dengar kau sudah berhubungan dengan wanita lain.”
Dong Joo menatap Yun Ho, ”Apakah ini sama dengan yang kau lakukan saat menjaga Mil Hye?”
Dong Joo kemudian pergi meninggalkan Yun Ho begitu saja. 

Da Ji sedang berbicara dengan Paulist dan memperlihatkan foto-foto yang berhubungan dengan kuda itu. Da Ji berharap dengan melakukan itu, Paulist bisa merespon. Namun nihil....

Dong Joo pulang.
Da Ji berkata ”Hei... Aku menelponmu lebih dari 10 kali. Kau tidak ikut rapat....”
“Aku tidak mau berbicara denganmu”, Dong Joo masuk ke rumah.
Da Ji kesal melihat sikap Dong Joo itu.

Da Ji kemudian menyusul Dong Joo ke kamarnya. Ia kaget melihat Dong Joo sedang mengemasi pakaiannya. Da Ji langsung bertanya kenapa Dong Joo melakukan itu.
Dong Joo menjawab dengan dingin, “Sebelum Jin Young salah paham maka aku lebih baik tidak tinggal disini lagi.”
Apakah Jin Young mengatakan sesuatu padamu?” tanya Da Ji.
Dong Joo berkata, “Kita harus mendapatkan surat persetujuan dalam 1 bulan. Jika sampai saat itu tidak di dapatkan maka peternakan ini tidak bisa dilindungi lagi. Jika kau sudah mendapatkan surat itu, serahkan saja pada Assisten Lee.”

Dong Joo beranjak pergi namun Da Ji menahannya.
”Apakah kau benar-benar akan pindah?”
”Kau hidup denganku seperti ini bukannya sangat lucu? Jin Young tidak menyukai kenyataan kita tinggal serumah. Dan.. aku ini siapa yang menghalangi kau dan Yun Ho berhubungan. Benar kan?”
”Aku dan Ahjussi hanya teman.”
Dong Joo dengan cepat berkata lagi, ”Dan ada lagi... Aku tidak ingin ada hubungan apa-apa lagi denganmu. Kita jangan lagi bertemu!”
Dong Joo melangkah keluar, namun sesaat membalikkan badannya dan berkata, ”Mungkin.. walaupun saat itu kita tidak bercerai, hubungan kita pasti tidak akan bisa bertahan lama. Kau dan aku tidak cocok bersama.”
 Dong Joo lalu pergi. Da Ji hanya terdiam memikirkan kata-kata Dong Joo. 

Jin Young mendapat telpon dari Ayahnya. Ayahnya bertanya apakah Jin Young dan Dong Joo akan tetap berhubungan walaupun ia melarangnya. Jin Young membenarkan.
Ayah Jin Young berkata, ”Aku mengerti. Aku tutup telponnya.”
Ayah Jin Young lalu melihat foto-foto Dong Joo. 

Begitu tiba di Resort, Dong Joo langsung mengeluarkan koper-kopernya dari bagasi mobil. Namu tiba-tiba HP nya berdering. Dong Joo mengangkatnya.
“Apakah kau Han Dong Joo? Aku adalah Ayah Jin Young. Ayo kita bertemu.”
Dong Joo kaget...

Akhirnya Dong Joo pun menemui Ayah Jin Young... (Wow... tempatnya keren banget ya... bangunan di tepi laut)

Bersambung.....

1 komentar: